Mereka melakukannya di sebuah sudut yang disulap menjadi sebuah altar
khusus. Sejumlah foto, jersey, buku, kliping koran, dan sebuah potret
besar bergambar Juanito tergantung di dinding.
Masa depan adalah misteri. Namun, dari waktu ke waktu selalu ada dari
kita yang penasaran dengan masa depan. Termasuk bagi media dalam hal
sepakbola.
Koran yang berbasis di Madrid, Diario AS, kali ini mencoba
mempraktikkan sesuatu yang bernama “jurnalisme objektif”. Uniknya,
mereka menggunakan medium kebudayaan yang terbilang unik dan tidak biasa
digunakan media dalam meramalkan suatu hal.
Ya, jelang pertandingan derby antara Real Madrid menghadapi Atletico Madrid, AS, membuat sebuah prediksi lewat papan ouija. Jurnalis AS,
Tomas Rocerno “membimbing” lima relawan untuk turut bergabung. Mereka
“memanggil” arwah legenda Real Madrid, Juanito, untuk “bertanya” tentang
hasil akhir pertandingan lanjutan Copa del Rey tersebut.
Hal ini diceritakan jurnalis AS lainnya, Patricia Cazon.
Sehari jelang pertandingan, Cazon mendapat telepon dari Rocerno. Dengan
antusias, ia mengajak Cazon untuk memanggil Juanito. Tempatnya sudah
disetujui yakni di bar milik Tonin El Torero. Tonin bahkan sengaja
menutup bar agar ritual tersebut berjalan dengan khidmat.
Tonin membawa serta empat Madridista untuk bergabung. Mereka
bukan sekadar suporter. Ada Nabil, Presiden Pena Madridista Capote dan
Montera; Javier Benito, Presiden Pena We are the Champions of Torrejon;
Rufino Garcia, Presiden Pena Carabana; dan Dani Dominguez, Presiden Pena
Espinosa Navacerrada.
“Aku membelinya lewat situs daring. Minggu lalu, Thomas memintaku
memanggil Juanito jelang pertandingan menghadapi Atletico,” kata Nabil
seperti dikutip AS.
Keenam orang itu memulai ritualnya. Mereka menyimpan jari telunjuknya
di atas gelas kaca berukuran kecil. Tonin menjelaskan aturan sebelum
menggunakan Ouija. Ritual pun dimulai dengan gelas kaca yang
diputar-putar di atas papan Ouija. Hening, hanya suara Tonin yang
terdengar.
“Ada seseorang di sini?” Gelas kaca pun bergerak ke ujung kiri yang bertuliskan “Yes”.
Keenam orang itu saling memandang dengan isyarat penuh kehati-hatian.
“Anda Johnny?” Lagi-lagi gelas kaca itu bergerak ke pojok kiri atas, “Ya”.
Tanpa membuang waktu, Tonin pun bertanya secara langsung, “Apakah ada kemungkinan (Madrid) comeback
menghadapi Atleti?”. Namun, gelas kaca itu terdiam sejenak sebelum
Tonin mengulang pertanyaan yang sama. Gelas kaca pun mulai bergerak
seiring dengan nyala api dari lilin di belakang altar yang
bergoyang-goyang.
Tonin kembali bertanya, “Johnny bisakah Anda memberitahu hasil akhir pertandingan?”. Gelas kaca bergerak ke angka tiga dan nol.
Setelah kejadian tersebut Cazon tak lagi menceritakan secara detail
prosesi ritual. Ia menjelaskan bagaimana optimisnya para presiden
kelompok suporter Real Madrid tersebut.
Optimisme itu sebenarnya terlihat saat para pemain Real Madrid
memasuki lapangan. James Rodriguez baru saja menerima penghargaan Puskas
Award atas gol yang dicetaknya, sementara itu Toni Kroos dan Sergio
Ramos masuk sebagai FIFA Team of The Year. Tidak cukup sampai di situ,
peraih pemain terbaik dunia 2014, Cristiano Ronaldo, memamerkan pialanya
dalam sesi foto di pinggir lapangan.
Namun, semua hal itu nyatanya tak berarti apa-apa buat Atletico.
Fernando Torres sudah kepalang rindu untuk pulang, dan ia menuntaskan
kerinduannya dengan ccara yang tepat: mencetak gol ke gawang rival.
Pada akhirnya, percobaan jurnalis AS untuk menghadirkan
prediksi secara tepat dan di luar kebiasan gagal total. Gagal karena
selain salah mereka juga gagal mempraktikkan “jurnalisme objektif”
karena hanya mengundang satu “narasumber” dari Real Madrid.
Penulis sebenarnya mengkhawatirkan efek yang terjad setelah AS melakukan
ritual Ouija. Bukan tidak mungkin, hal tersebut dipraktkkan oleh media
di Indonesia, yang masyarakatnya menyenangi hal yang berbau mistis.
Boleh saja sebenarnya, asalkan tidak bertanya pada narasumber yang
salah.
Entri Populer
-
Jalan-jalan ala Kid kali ini akan membahas tentang Karume yang merupakan salah satu teka-teki khas suku Toraja. Dalam kehidupan sehar...
-
Foto Marlin Taroreh Model Majalah Popular - Marlin Taroreh adalah salah satu model majalah popular yang foto fotonya banyak dicari di Inte...
-
Jepang adalah negara yang mempunyai banyak keunikan, lebih tepatnya keanehan yang tidak pernah disangka-sangka dalam bayangan terliar seka...
-
Vitalia Sesha adalah salah seorang model majalah dewasa, "Popular World" yang namanya naik daun karena terkait kasus suap impo...
Gak Nyangkah
Translate
Home
»
»Unlabelled
» Bagaimana Ketika Media Mendapatkan Narasumber Yang Salah
Tagged with:
About MUSIC ZZ

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.