Selain terumbu karang, banyak ikan hias yang ada berenang mengitari coral yang hidup di perairan tersebut.
Tak perlu jauh-jauh ke Wakatobi, atau Raja Ampat untuk melihat terumbu karang yang terpelihara dengan baik. Di Dusun Krajan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, punya gugusan terumbu karang yang tak kalah cantik.Bangsring Underwater (Bunder) ini mulai dibuka pada Agustus 2014. Di sini wisatawan bisa melihat keindahan terumbu karang yang masih asli. Selain itu juga ada terumbu karang yang baru ditanam di wilayah selat Bali ini.
"Ada soft coral dan hard coral yang ada di perairan Bangsring. Kita jaga dan kita tambah dengan menanam kembali terumbu karang disekitarnya," ujar Ikhwan Arif, ketua kelompok nelayan Samudera Bakti, pengelola Bunder, kepada detikcom, Minggu (25/1/2014).
Luasan terumbu karang di Bangsring ini, kata Ikhwan, sekitar 15 hektar. Terumbu karang ini masuk zona perlindungan bersama dari masyarakat dan pemerintah. Sehingga terjaga dari kerusakan. Wisatawan bisa melakukan snorkeling di area zona perlindungan yang sudah dijaga selama 6 tahun ini.
"Kami lebih ke konservasi alam. Untuk masuk tidak diwilayah ini tidak kita tiketkan. Asal bisa menjaga kebersihan pantai dan perairan sekitar Bunder," tambahnya.
Wisatawan bisa saja berkeliling dengan boat dan singgah di rumah apung. Dengan ukuran 27x7 meter rumah singgah ini sangat unik. Ada 3 bangunan selayaknya gubuk dan ada 2 toilet. Selain itu ada 4 kerambah berukuran 3x3 meter yang berisi ikan hias, lobster hiu dan kerapu.
"Ini untuk pembelajaran bagi masyarakat jenis-jenis ikan dan isi perairan ini. Kami sering mengadakan pelatihan untuk umum," tambahnya.
Selain pelatihan, ungkap Ikhwan, pihaknya juga mengajak masyarakat dan siapapun yang mau menanam terumbu karang. Pihaknya menyiapkan media khusus dari paralon yang kemudian ditempeli koral yang diikat.
"Untuk penanaman terumbu karang kita kenakan biaya seikhlasnya. Untuk biaya media paralon dan pengambilan bibit terumbu karang," pungkasnya.