"Masa remaja adalah waktu yang sulit," kata Matthew Goldfine, seorang psikolog klinis di New York dan New Jersey.
Wanita mana yang tidak bahagia jika memiliki payudara yang sesuai dengan yang mereka inginkan, besar, kencang dan simetris. Payudara yang kencang dan simetris tentu menjadi idaman setiap wanita.
Semua wanita pasti akan menjaga dan merawat buah dadanya, sebab ini merupakan aset terpenting bagi wanita. Memiliki payudara yang sempurna akan membuat seorang wanita merasa percaya diri dan bangga.
Tahukah Anda jika payudara rupanya memiliki efek serius terhadap suasana hati?
Menurut sebuah studi dalam jurnal Plastic and Reconstructive Surgery, perempuan muda yang memiliki payudara asimetris atau ukurannya tidak sama akan memberikan efek mental dan emosional yang negatif.
"Perbedaan sangat besar pada payudara dapat menjadi masalah emosional yang dapat mengganggu kesehatan Anda," jelas penulis penelitian.
Para penulis penelitian dari Rumah Sakit Anak Boston dan Harvard Medical School menjelaskan, jika masalah asimetri dan macromastia pada payudara sama-sama memiliki dampak buruk pada fungsi emosional, kesehatan mental, harga diri, dan perilaku atau sikap.
Para penulis penelitian menyimpulkan bahwa asimetri 'bukan hanya masalah kosmetik', karena dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kepercayaan diri anak-anak perempuan, yang dapat mempengaruhi mereka hingga dewasa.
"Dengan payudara asimetri, ada kelainan fisik yang jelas dapat menyebabkan banyak frustrasi, masalah di mana Anda merasa seperti semua orang memperhatikan kekurangan Anda," tambahnya.
Anda tak perlu minder atau malu dengan ukuran payudara Anda. Anda harus berjuang melawan perasaan negatif Anda dan abaikan saja dengan lingkungan sekitar.
Namun jika Anda merasa tak kuat, kunjungi dokter atau psikolog untuk membicarakan masalah Anda dengan serius, ini dapat membantu Anda mencapai titik di mana Anda senang dengan apa yang Anda miliki.
"Konseling dapat membantu seorang gadis atau wanita dengan masalah payudara asimetri," kata Goldfine.
Ini cukup membantu dalam mengatasi rasa tidak percaya diri serta membantu untuk menerima tubuh mereka apa adanya, sebab semua orang memiliki kelemahan.
Melakukan konseling juga membuat seseorang mengevaluasi apakah operasi payudara benar-benar diperlukan atau tidak. Pada akhirnya, berbicara dengan seorang profesional dapat membantu pasien menjadi senang dengan dirinya sendiri dalam jangka panjang. (Ningtriasih / Women's Health Magazine).
