Studi terbaru di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang minum pil KB
dan memiliki gen yang rentan penyakit usus tiga kali lebih mungkin
terserang penyakit Crohn.
Penyakit ini membuat wanita sering mengeluh sakit perut dan mengalami masalah pencernaan.
Studi yang dilakukan pada 230.000 wanita ini menunjukkan adanya hubungan antara peningkatan kasus Crohn dalam 50 tahun terakhir di Amerika Serikat dan kenaikan jumlah pengguna kontrasepsi oral.
Sebagaimana dilansir Telegraph (16/3), pil KB yang diminum pagi hari mengandung dosis tinggi hormon, dan juga dapat meningkatkan risiko penyakit Crohn, yang pada akhirnya menyebabkan radang selaput sistem pencernaan.
Dr Hamed Khalili adalah orang di balik studi ini. Dia adalah seorang ahli gastrologi dari Harvard, spesialisasi di bidang penyakit saluran gastrointestinal (Pencernaan, Hati dan Pankreas). Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, Dr Hamed menyimpulkan bahwa wanita yang mengonsumsi pil KB selama setidaknya lima tahun memiliki risiko tiga kali lebih tinggi terserang penyakit Crohn.
Namun, Dr Hamed menekankan bahwa mengonsumsi pil KB saja tidak mungkin menyebabkan Crohn, risiko itu sebagian besar tergantung pada gen pasien.
"Sangat jelas bahwa Crohn tidak disebabkan oleh penggunaan kontrasepsi oral dengan sendirinya," jelasnya kepada koran Mail on Sunday. "Ini adalah kombinasi dari penggunaan kontrasepsi oral antara penggunaan pil KB dan kecenderungan genetik yang kuat untuk Crohn."
Dr Hamed, yang saat ini membuka praktik di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston, Amerika Serikat, menambahkan dia berharap bahwa wanita dengan gen yang berisiko tinggi terkena masalah usus agar disarankan untuk menghindari kontrasepsi oral.
Crohn menyebabkan seseorang sulit mencerna makanan, dan juga dapat menyebabkan kelelahan, diare dan anemia. Merokok diketahui dapat memperburuk penyakit ini dan sayangnya tidak ada obat untuk menyembuhkan Crohn.
Studi terbaru di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang minum pil KB dan memiliki gen yang rentan penyakit usus tiga kali lebih mungkin terserang penyakit Crohn. Penyakit ini membuat wanita sering mengeluh sakit perut dan mengalami masalah pencernaan.
Studi yang dilakukan pada 230.000 wanita ini menunjukkan adanya hubungan antara peningkatan kasus Crohn dalam 50 tahun terakhir di Amerika Serikat dan kenaikan jumlah pengguna kontrasepsi oral.
Sebagaimana dilansir Telegraph (16/3), pil KB yang diminum pagi hari mengandung dosis tinggi hormon, dan juga dapat meningkatkan risiko penyakit Crohn, yang pada akhirnya menyebabkan radang selaput sistem pencernaan.
Dr Hamed Khalili adalah orang di balik studi ini. Dia adalah seorang ahli gastrologi dari Harvard, spesialisasi di bidang penyakit saluran gastrointestinal (Pencernaan, Hati dan Pankreas). Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, Dr Hamed menyimpulkan bahwa wanita yang mengonsumsi pil KB selama setidaknya lima tahun memiliki risiko tiga kali lebih tinggi terserang penyakit Crohn.
Namun, Dr Hamed menekankan bahwa mengonsumsi pil KB saja tidak mungkin menyebabkan Crohn, risiko itu sebagian besar tergantung pada gen pasien.
"Sangat jelas bahwa Crohn tidak disebabkan oleh penggunaan kontrasepsi oral dengan sendirinya," jelasnya kepada koran Mail on Sunday. "Ini adalah kombinasi dari penggunaan kontrasepsi oral antara penggunaan pil KB dan kecenderungan genetik yang kuat untuk Crohn."
Dr Hamed, yang saat ini membuka praktik di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston, Amerika Serikat, menambahkan dia berharap bahwa wanita dengan gen yang berisiko tinggi terkena masalah usus agar disarankan untuk menghindari kontrasepsi oral.
Crohn menyebabkan seseorang sulit mencerna makanan, dan juga dapat menyebabkan kelelahan, diare dan anemia. Merokok diketahui dapat memperburuk penyakit ini dan sayangnya tidak ada obat untuk menyembuhkan Crohn.
Terimah kasih telah berkunjung ke blog kami dan semoga article ini bermanfaat
Good Luck Dan tetimah kasih berkunjung ke blog : http://gaknyangkah.blogspot.com/
 |
| Efek samping mengkonsumsi pil KB |
Penyakit ini membuat wanita sering mengeluh sakit perut dan mengalami masalah pencernaan.
Studi yang dilakukan pada 230.000 wanita ini menunjukkan adanya hubungan antara peningkatan kasus Crohn dalam 50 tahun terakhir di Amerika Serikat dan kenaikan jumlah pengguna kontrasepsi oral.
Sebagaimana dilansir Telegraph (16/3), pil KB yang diminum pagi hari mengandung dosis tinggi hormon, dan juga dapat meningkatkan risiko penyakit Crohn, yang pada akhirnya menyebabkan radang selaput sistem pencernaan.
Dr Hamed Khalili adalah orang di balik studi ini. Dia adalah seorang ahli gastrologi dari Harvard, spesialisasi di bidang penyakit saluran gastrointestinal (Pencernaan, Hati dan Pankreas). Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, Dr Hamed menyimpulkan bahwa wanita yang mengonsumsi pil KB selama setidaknya lima tahun memiliki risiko tiga kali lebih tinggi terserang penyakit Crohn.
Namun, Dr Hamed menekankan bahwa mengonsumsi pil KB saja tidak mungkin menyebabkan Crohn, risiko itu sebagian besar tergantung pada gen pasien.
"Sangat jelas bahwa Crohn tidak disebabkan oleh penggunaan kontrasepsi oral dengan sendirinya," jelasnya kepada koran Mail on Sunday. "Ini adalah kombinasi dari penggunaan kontrasepsi oral antara penggunaan pil KB dan kecenderungan genetik yang kuat untuk Crohn."
Dr Hamed, yang saat ini membuka praktik di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston, Amerika Serikat, menambahkan dia berharap bahwa wanita dengan gen yang berisiko tinggi terkena masalah usus agar disarankan untuk menghindari kontrasepsi oral.
Crohn menyebabkan seseorang sulit mencerna makanan, dan juga dapat menyebabkan kelelahan, diare dan anemia. Merokok diketahui dapat memperburuk penyakit ini dan sayangnya tidak ada obat untuk menyembuhkan Crohn.
Studi terbaru di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang minum pil KB dan memiliki gen yang rentan penyakit usus tiga kali lebih mungkin terserang penyakit Crohn. Penyakit ini membuat wanita sering mengeluh sakit perut dan mengalami masalah pencernaan.
Studi yang dilakukan pada 230.000 wanita ini menunjukkan adanya hubungan antara peningkatan kasus Crohn dalam 50 tahun terakhir di Amerika Serikat dan kenaikan jumlah pengguna kontrasepsi oral.
Sebagaimana dilansir Telegraph (16/3), pil KB yang diminum pagi hari mengandung dosis tinggi hormon, dan juga dapat meningkatkan risiko penyakit Crohn, yang pada akhirnya menyebabkan radang selaput sistem pencernaan.
Dr Hamed Khalili adalah orang di balik studi ini. Dia adalah seorang ahli gastrologi dari Harvard, spesialisasi di bidang penyakit saluran gastrointestinal (Pencernaan, Hati dan Pankreas). Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, Dr Hamed menyimpulkan bahwa wanita yang mengonsumsi pil KB selama setidaknya lima tahun memiliki risiko tiga kali lebih tinggi terserang penyakit Crohn.
Namun, Dr Hamed menekankan bahwa mengonsumsi pil KB saja tidak mungkin menyebabkan Crohn, risiko itu sebagian besar tergantung pada gen pasien.
"Sangat jelas bahwa Crohn tidak disebabkan oleh penggunaan kontrasepsi oral dengan sendirinya," jelasnya kepada koran Mail on Sunday. "Ini adalah kombinasi dari penggunaan kontrasepsi oral antara penggunaan pil KB dan kecenderungan genetik yang kuat untuk Crohn."
Dr Hamed, yang saat ini membuka praktik di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston, Amerika Serikat, menambahkan dia berharap bahwa wanita dengan gen yang berisiko tinggi terkena masalah usus agar disarankan untuk menghindari kontrasepsi oral.
Crohn menyebabkan seseorang sulit mencerna makanan, dan juga dapat menyebabkan kelelahan, diare dan anemia. Merokok diketahui dapat memperburuk penyakit ini dan sayangnya tidak ada obat untuk menyembuhkan Crohn.
Terimah kasih telah berkunjung ke blog kami dan semoga article ini bermanfaat
Good Luck Dan tetimah kasih berkunjung ke blog : http://gaknyangkah.blogspot.com/
