Yang menarik tentang Zamorano bersama "I Nerazzurri" mengenai perpindahan nomor punggungnya, dari "9" yang jadi ciri khasnya menjadi "18".
APA yang Anda ingat dari sepak bola Cile? Kalau berbicara saat ini, jelas ada Arturo Vidal yang memperkuat Juventus, Alexis Sanchez (Arsenal), Gary Medel (FC Internazionale), atau Claudio Bravo (Barcelona)? Ya, mereka merupakan tulang punggung kesuksesan Cile di Piala Dunia 2014 hingga melangkah ke 16 Besar sebelum ditundukkan tuanr umah Brasil via adu penalti.
Namun, mengenai sejarah sepak bola tim berjulukan "The Red One" ini, jangan lupakan beberapa pemain legendarisnya. Salah satunya, Ivan Zamorano yang pernah dijuluki sebagai "predator" terbaik di depan gawang pada era 1990-an. Ya, kebetulan, hari ini merupakan ulang tahun ke-48 dari sosok yang mewakili Cile dalam Pemain Terbaik Abad ini versi legenda hidup Brasil, Pele (FIFA 100).
Zamorano dilahirkan di ibu kota Cile, Santiago, pada 18 Januari 1967. Sepanjang karier profesionalnya, dia sudah memperkuat delapan klub berbeda selama dua dekade sejak 1983 hingga 2003. Nah, di antara daftar tim tersebut, kesuksesan Zamorano terjadi saat membela Real Madrid di La Liga Spanyol pada 1992-96 dan Inter di Seri A Italia (1996-01).
Untuk tim pertama, Zamorano berhasil meraih tiga gelar prestisius seperti Copa del Rey, Piala Super Spanyol, dan tentunya La Liga. Itu belum termasuk catatan pribadinya saat memenangkan gelar "Pichichi" alias pencetak gol terbanyak di La Liga pada 1994/95 dengan 28 gol dari 38 pertandingan.
Ketajamannya itu tentu saja memikat Presiden Inter -saat itu- Massimo Moratti yang langsung merekrutnya pada mercato musim panas 1996/97.
Itu terjadi pada musim 1998/99 ketika Inter mendatangkan Roberto Baggio. Sebab, saat itu terjadi sedikit "perebutan" mengenai hak dari nomor punggung Zamorano yang melibatkan Ronaldo Luiz Nazario de Lima. Lantaran, terkait klausul dalam kontrak memaksa manajemen memberikan nomor punggung "10" untuk Baggio dan Ronaldo "9".
Rela Mengalah
Alhasil, demi menimbulkan polemik, terpaksa Zamorano mengalah terhadap kedua pemain tersebut yang membuatnya kian dicintai Interisti di seluruh dunia. Bisa dipahami mengingat Ronaldo saat itu baru saja mendapat gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA 1996 dan 1997. Sementara, Baggio meraihnya pada 1993.
Nah, karena sudah kadung betah dengan nomor punggung "9", maka Zamorano pun meminta pelatih Inter saat itu, Luigi Simoni untuk memberikannya jersey nomor "18". Ada apa dengan angka 18? Ternyata, usut punya usut, 18 merupakan gabungan dari angka 1 ditambah 8 yang sama dengan 9 yang merupakan nomor identik Zamorano selama ini.
Tak lupa, bomber berjulukan "Bam-bam" yang merupakan tokoh dalam kartun The Flinstones ini menambahkan + di antara angka 1 dan 8. Jadilah, Zamorano sebagai pemain dengan nomor punggung unik 1+8 yang membuatnya hingga kini dikenang tidak hanya Interisti saja, melainkan juga penggemar sepak bola di seluruh dunia.*** Choirul Hudal
