Select Menu
Powered by Blogger.

Entri Populer

Translate

» » » Kilang minyak Arab Tantang Minyak USA
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

"Ekonomi dunia masih tergantung pada minyak dan gas selama beberapa generasi mendatang," katanya.

Kilang minyak Arab Tantang Minyak USA
Arab Saudi pelan-pelan mulai menjawab tantangan Amerika Serikat dalan persaingan bisnis energi. Setelah mengalami booming energi alternatif, shale gas, perusahaan minyak Saudi kini mulai melirik bisnis baru itu.

Perusahaan energi raksasa asal Arab, Saudi Aramco diketahui berencana menambah modal sebesar US$ 7 miliar untuk proyek-proyek penambangan shale oil. Perusahaan menganggap produksi shale oil yang kini populer di Negeri Paman Sam sangat penting bagi masa depan energi dunia.

"Aramco sebelumnya menginvestasikan US$ 3 miliar untuk mengembangkan shale oil dan kini mengalokasikan tambahan US$ 7 miliar," kata Presiden dan CEO Saudi Aramco, Khalid Al-Falih di sela Global Competitiveness Forum di Riyadh, seperti dikutip Arabnews, Kamis, 29 Januari 2015.
Shale oil AS saat ini semakin dibutuhkan dan disambut pasar karena dunia membutuhkan lebih banyak sumber energi akibat pertumbuhan populasi.

Kepada AFP, Al-Falih mengatakan inovasi shale oil AS telah menjadi jalan bagi Arab Saudi untuk melakukan teknik serupa. Bahkan, Saudi telah memancangkan target untuk menjadi pemimpin berikutnya setelah AS dalam produksi shale gas.

Inovasi teknologi telah membuka produksi shale oil di Amerika Utara dan mampu meningkatkan produksi minyak AS lebih dari 40 persen sejak tahun 2006. Hanya saja, biaya produksi shale oil bisa tiga atau empat kali lipat dari menambang minyak secara konvensional.

Harga minyak dunia telah jatuh terlalu jauh, dia menambahkan, menekankan bahwa pasar, bukan produsen OPEC, yang harus menanggungnya.

"Ini terlalu rendah untuk semua orang. Saya pikir bahkan konsumen mulai menderita dalam jangka panjang," kata Al-Falih.

Menurut Reuters, Al-Falih mengindikasikan bahwa Saudi Aramco akan menegosiasi ulang kontrak dan menunda beberapa proyek karena turunnya harga minyak. Dia juga menekankan bahwa Kerajaan tidak akan sendirian menyeimbangkan pasar minyak global.

"Kami harus menyesuaikan dengan realitas saat ini. Kami akan mendorong beberapa proyek ke depan, kami akan melakukan negosiasi ulang kontrak," kata Al-Falih.

Arab Saudi diketahui memproduksi 9,61 juta barel per hari minyak mentah pada November. Dari jumlah itu, 7,3 juta barel per hari dilempar ke pasar luar negeri.

Terimah kasih telah berkunjung ke blog kami dan semoga article ini bermanfaat

Good Luck Dan terima kasih berkunjung ke blog : http://gaknyangkah.blogspot.com

About MUSIC ZZ

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post