Ini merupakan situs online dating
pertama di Indonesia dengan pendekatan ilmu psikologi dan pemanfaatan
algoritma tertentu dalam bahasa pemrograman situs tersebut untuk
menemukan kecocokan dengan calon
pasangan.
NUZULUDDIN Budi Wahono dan Vera Roro Matahari, Sabtu (10/1), tengah bergembira. Hari itu, mereka baru saja melangsungkan pernikahan di sebuah hotel di kawasan Bumi Serpong Damai, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Seusai melangsungkan resepsi, keduanya melenggang santai berduaan di pusat belanja yang berdekatan dengan hotel tempat menginap. Lengket dan mesra, sebelum obrolan bersama Kompas dan sejumlah rekan lain memisahkan mereka untuk sementara.
Pasangan itu berkenalan di sebuah situs perjodohan online, Setipe.com, yang diluncurkan sejak Oktober 2013. Nuzuluddin yang akrab dipanggil Ade bergabung dengan layanan situs itu sejak awal 2014.
Pada mulanya, Ade yang aktif sebagai profesional di bidang industri multimedia itu menjajal layanan tersebut dengan niat tidak utuh. Pasalnya, ia termasuk orang dengan kecenderungan untuk sangat tidak memercayai layanan yang disediakan biro jodoh semacam itu.
Karena itulah, sekalipun ia mengisi semua pertanyaan yang diajukan untuk keperluan basis data dan analisis kecocokan pasangan, tidak pernah ada dalam benaknya target beroleh pasangan. Hingga akhirnya seorang perempuan bernama Vera menarik hatinya setelah sebuah pesan berbunyi ”Vera menyukai Anda” masuk ke dalam akunnya.
Kontak pertama itu berlanjut menjadi obrolan berbasis teks lewat aplikasi perbincangan di ranah maya. Perbincangan perdana itu berlangsung sekitar tujuh jam tanpa putus. Selanjutnya, mereka saling bertelepon. ”Kami bertelepon selama delapan jam terus-menerus,” ujar Ade.
Pada tahap berikutnya, mereka bertukar foto dan lantas sepakat untuk bertemu. ”Ini benar-benar tidak bisa dipercaya,” kata Ade sembari geleng-geleng kepala.
Algoritma khusus Setipe.com digawangi anak-anak muda, di antaranya Razi Thalib, Kevin Aluwi, dan artis Christian Sugiono.
Di sebuah bangunan rumah tinggal di bilangan Pakubuwono, Jakarta Selatan, yang difungsikan sebagai kantor, Razi bercerita perihal Setipe.com yang tengah dibesarkannya itu. Senin petang, sejumlah pekerja yang semuanya anak-anak muda tengah sibuk menulis naskah, memastikan kelancaran operasional server, menggelar rapat, dan sebagainya.
Sepatah dua patah kalimat dalam bahasa Inggris menyertai percakapan dalam bahasa Indonesia yang berlangsung di rumah berubin teraso itu. ”Ya, Ade dan Vera itu pasangan dengan cerita yang unik,” kata Razi yang diundang pula menghadiri pernikahan Ade dan Vera saat membuka percakapan. Ade dan Vera punya kecocokan relatif tinggi dibandingkan dengan empat pasangan lain yang diketahui Razi telah berujung pada pernikahan. Kecocokan di antara keduanya, yang merupakan pasangan kelima hasil perjodohan di Setipe.com yang diketahui, memiliki persentase mencapai 83 persen.
Tingkat kecocokan ini diperoleh setelah algoritma tertentu milik Setipe.com ”mempertemukan” Ade dan Vera berdasarkan jawaban mereka atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di muka. Macam-macam pertanyaan itu disusun atas pemahaman pada disiplin ilmu psikologi, terutama tentang konsep lima dimensi utama kepribadian.
Masing-masing tentang dimensi extraversion (ekspresi emosional), agreeableness (perilaku pro sosial), conscientiousness (kesadaran pada detail), neuroticism (ketidakstabilan emosi), dan openness (minat yang luas) pada setiap manusia. Selain itu, ada tes kecocokan yang mengukur sejumlah hal, seperti tipe komunikasi, penyelesaian konflik, dan jenis humor. Hasil tes kepribadian yang didasarkan pada konsep lima dimensi utama kepribadian itu ditambahkan dengan hasil tes kecocokan yang menghasilkan besaran persentase kecocokan. Akan tetapi, algoritma ini bekerja bukan semata faktor kecocokan belaka, melainkan juga sejumlah prioritas yang dimiliki setiap individu.
Penyaringan Razi menuturkan, terdapat lebih dari 100 pertanyaan yang mesti dijawab oleh para anggota layanan tersebut sebagai bagian dari tes awal. Relatif banyaknya pertanyaan ini sekaligus juga sebagai saringan untuk memisahkan mana orang yang sungguh-sungguh atau peserta yang sekadar main-main. Tentu saja diperlukan kejujuran dalam menjawab pertanyaan untuk menjamin para peserta akan beroleh pasangan yang cocok.
Dengan slogan (tag line) ”Healthy Relationships for Everyone”, Setipe.com memang ditujukan untuk berkembang dengan peserta yang serius. Ini sekaligus juga untuk menepis sejumlah hambatan yang cenderung menjadi sebab situs online dating di Indonesia tidak begitu diminati.
Hambatan itu di antaranya tentang jasa online dating yang cenderung diasosiasikan dengan hubungan yang cepat, stigma tentang identitas atau maksud yang dipalsukan, dan anggapan bahwa mengikuti layanan jasa tersebut sama artinya dengan individu yang tidak laku dalam hal percintaan.
Menjawab beberapa tantangan itu, Razi mengatakan, Setipe.com memastikan, penyaringan ketat dan sistem ranking diberlakukan untuk mempertemukan pasangan-pasangan yang cocok. Rahasia dijamin karena proses ”perjodohan” dilakukan oleh mesin dengan logika algoritma tertentu dan membuat bahkan Razi sekalipun tidak mengetahui siapa-siapa saja yang turut dalam proses itu.
Profil para peserta juga tidak dibuka kepada publik dan tidak bisa ditemukan lewat mesin pencari Google. Razi menambahkan, saat ini lebih dari 100.000 orang telah bergabung dalam layanan tersebut.
Jumlah itu diharapkan terus bertambah agar memperbesar peluang bagi setiap peserta untuk segera menemukan pasangan mereka. Tingkat kesibukan yang relatif tinggi dan kecenderungan merenggangnya hubungan sosial di sejumlah kota besar, dengan kebutuhan terus-menerus untuk menemukan pasangan ideal, membuat Razi dan kawan-kawan yakin Setipe.com bakal langgeng.
